Sumber http://lombablogpureit.blogdetik.com/ |
Seperti yang kita ketahui, air
sudah menjadi barang mahal saat ini. Mengingat kondisi air di Indonesia tiap
hari semakin sulit dan susah untuk mendapatkan air yang layak pakai. Kebutuhan
kita sendiri sangat bahkan banyak sekali menggunakan air. Seperti untuk minum,
memasak, mencuci, mandi dan sebagainya.
Kelangkaan air memang kerap
menjadi permasalahan yang besar di lingkungan tempat tinggalku. Di komplek
sebelah (Perumnas) saja, karena datarannya tinggi sehingga untuk memperoleh air
sumur sangat sulit. Sehingga hanya mengandalkan distribusi dari PDAM kota
cilegon. Sedangkan dikomplekku, air sumur yang didapat kualitasnya tidak baik,
selain bau, warnanya juga keruh. Kata orang, karena daerah sebelum komplek
berdiri itu area persawahan / rawa maka kualitas air yang didapat kurang baik.
Ya, mau bagaimana lagi terpaksa kami berlangganan air PAM.
Di tempatku banyak sekali berdiri
air pengisian ulang. Dan mereka banyak sekali pelanggannya. Itu menunjukkan
bahwa kualitas air dirumahnya kurang layak digunakan untuk minum. Hanya bayar
3000 rupiah, mereka mendapatkan air minum yang “katanya” bebas dari kuman
penyakit. Tapi tak jarang pula ada tempat air isi ulang yang nakal. Mereka
hanya menghidupkan mesin sterilisasi ketika pelanggan datang. Sehingga
meyebabkan air yang diperoleh pelanggan buruk kualitasnya. Bukankah itu tidak
aman?
Untuk permasalahan air itu
sendiri, jujur, banyak sekali saya lihat orang-orang yang menyepelekan air,
mereka tidak mempunyai rasa bersalah membuang-buang air. Alasannya males
mengganti kran air yang rusak, atau kelupaan menutup kran air saat mengisi bak
di kamar mandi. Ah, rasanya gregetan mau nyubit. Kok ga mau menjaga kelestarian air ya?. Ga takut apa kalau kita kehabisan air? Padahal ketika PLN mematikan
listrik untuk menghidupkan pompa air, atau air PAM berhenti mengalir, kita
pasti sibuk mencari air. Coba bayangkan jika itu terjadi di esok hari bahkan
bukan satu dua hari mati listrik atau airnya, tapi selamanya. Nah, loh! Gimana
coba?
Saya punya sedikit tips untuk
kita sama-sama menjaga kelestarian air disekitar kita. Ya, sederhana saja sih,
tapi yang penting dilakukan bukan hanya omong
doang. Yuk disimak :)
- Matikan kran air jika sudah melakukan aktivitas mencuci, mandi dll.
- Jangan semen/ memberi kramik pada halaman, biar air hujan bisa menyerap langsung ke tanah.
- Tanam pepohonan di halaman rumah. Selain buat penghijauan, pohon juga bisa meyimpan air kan? Asal pohon masih berdiri kokoh dan berbuah banyak, yakinlah bahwa kesediaan air di lingkungan anda masih aman.
- Ganti segera kran air dirumah anda jika sudah rusak. Kalau bisa ada spare kran dan isolasinya. Ganti kran itu mudah loh, jangan lupa tutup pintu masuk airnya ya, contohnya ya tutup/matikan kran air di dekat meteran PAM, agar airtidak menyemprot keluar saat kran air yang rusak kita buka.
- Gunakan ember / bak kecil dikamar mandi agar hemat air. Dan matikan air sehabis mandi ya!
- Gunakan deteren secukupnya, dan kemudian bilas dengan pewangi pakaian sekali bilas. Jadi bisa hemat air kan bukan? Itung-itung bayar PAMnya sedikit dan murah.
- Jangan sering-sering cuci motor/mobil ya, dilap saja dengan lap atau kanebo basah. Cucinya seminggu sekali saja. itu juga kalau kotor sekali.
- Tampung air hujan di ember yang besar. air itu digunakan untuk menyiram tanaman atau bisa digunakan untuk mencuci motor, dll. Jadi hemat air kan? Ini azas pemanfaatan air hujan.
- Buat lubang resapan biopori. Agar penyerapan air bisa optimal dan bisa meminimalisir terjadi banjir.
- Jangan buang sampah sembarangan.
Baru itu yang saya lakukan dan
suami untuk menjaga kelestarian air di lingkungan kami. Ya hal yang biasa, tapi
jika dilakukan bisa menjaga kelestarian air. Gunakan air secukupnya. Itu yang terpenting.
Untuk urusan air minum, sudah 1
tahun saya dan keluarga membeli Pure It untuk keperluan air minum kami sehari-hari.
Ya, untuk urusan air minum saya dan suami tidak bisa main-main. Apalagi kondisi air diperumahan kami tidak begitu baik. Air tanah kami berbau dan berwarna
kuning. Jadi kami sekeluarga menggunakan sumber air 2 macam. Air Pam dan air
tanah. Jujur, air pam tidak bisa saya andalkan karena bau kaporit yang
menyengat.
Dari awal ketika ada iklan Pure It
di televisi, saya langsung tertarik untuk membeli. Pure It itu sendiri adalah
produk dari Unilever sebagai water purifier (pemurni air) untuk keluarga Indonesia
dengan menggunakan teknologi modern dan canggih sehingga dapat menghasilkan air minum yang bebas dari kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit,
diantaranya diare, tipus, kolera, sakit kuning dan sebagainya.
Awalnya susah membujuk suami saya, tapi karena
saya mengajukan dengan perhitungan tiap bulan yang saya keluarkan untuk membeli air minum gallon sebanyak Rp.
84.000/bulan dan biaya gas Rp. 30.000/bulan. Ya, walaupun saya hanya bertiga
tapi kebutuhan masak, apapun itu bukan hanya masak air, tetapi nasi dan sayur,dll,
saya menggunakan air gallon.
Setelah saya menggunakan Pure It ,
bulan desember 2011, di bulan ke delapan saya baru mengganti GKK atau Germkill Life Indicator
(Indikator). Jadi bisa saya hitung sebagai berikut :
Rp. 84.000 x 8 bulan = Rp.
672.000 ( air gallon) sedangkan GKK atau Germkill Life Indicator
(Indikator) hanya 150.000 rupiah. Wow selisihnya lumayan Rp. 522.000 bisa
membeli 1 unit Pure It lagi. Mumpung di supermarket H sedang ada promo. Dan
kemarin saya stock GKK lagi karena disc 10%. Jadi lumayan bukan?? Itu belum
termasuk biaya gas loh. Waaaaa jadi benar-benar HEMAT dan Sehat tentunya !
Sampai-sampai aqila anak saya
sering berbicara begini “aqila maunya air
bebas kuman mam!”. Soal rasa, jangan khawatir, rasa air Pure It benar-benar
enak dan segar. Di badan juga berasa enak, ya karena kita tahu bahwa 70% dari
tubuh kita adalah cairan, jadi kalau asupannya air sehat Pure It , insyaallah
kita bebas dari penyakit. Percaya deh! Apalagi saya sedang hamil anak ke dua.
Jadi tambah percaya sama Pure It , karena dalam 1 tahun terakhir saya dan
keluarga jarang sakit.
Berikut saya berikan alasan
kenapa saya suka sekali dengan Pure It . Tinggal masukan air yang biasa anda dipakai
untuk memasak air, tunggu sebentar kira-kita 30-45 menit langsung deh kita
dapat air minum sehat yang bebas kuman, bakteri dan virus. Praktis, langsung mendapatkan air dengan rasa alami, segar, sehat dan Aman.
Sumber www.pureitwater.com/ID/ |
Praktis karena tidak memerlukan
gas buat masak air, tidak ribet angkat-angkat gallon, Harga terjangkau hanya dengan uang 550ribu rupiah, rasa yang enak, tanpa listrik, dan t dll. Aman karena dengan
dengan GKK atau Germkill Life Indicator (Indikator) jika lupa mengganti GKK, otomatis air akan berhenti
mengalir dengan sendirinya. Jadi apa yang kita minum ya aman dan sehat.
Cara kerjanya seperti ini :
Sumber www.pureitwater.com/ID/ |
Aman karena :
Sumber www.pureitwater.com/ID/ |
Jadi ga usah ragu, tunggu apalagi
segera beli Pure It disupermarket terdekat. Oh ya kemarin ada rekan kerja suami
yang ingin membeli Pure It . Dia masih penasaran sama Pure It . Dibawanya beberapa
liter air dari rumah beliau. Kebetulan pas air di Pure It sedang kosong. Akhirnya kita
coba pakai air yang di bawa rekan suami. Dan rasanya sama saja kok, tidak ada
bedanya. Sama-sama sehat. Tapi biar rekan suami percaya, ya kami berikan saja
contoh air yang dia bawa setelah di saring dengan Pure It . Biar dia percaya
kalau rasanya enak dan sehat.
mau bikin ager, airnya pake pure it donk :) |
Jika saringan awal anda mampet, cuci dengan air panas/hangat, di goyang2 sampai bersih kemasan baru GKK, Spare mumpung disc 10% #emak2.mode.on |
Untuk info lebih lanjut, jangan
sungkan-sungkan menghubungi :
Call Center Pure It di : 021-500-258 (pulsa lokal) atau 0 800 155 8000 (bebas pulsa)
Atau anda bisa pesan online di http://www.pureitwater.com/ID/
Sumber tulisan : pengalaman pribadi dan www.pureitwater.com/ID/