CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 31 Desember 2013

Tahun Baru Duluan

Jam menunjukkan pukul 10 malam, tapi kembang api tak henti-hentinya berbunyi. Sehingga saya harus ke kamar untuk menemani sikecil, takut bangun dan terjatuh dari tempat tidur.  Ya, sikecil sudah pintar gulung-gulung atau tengkurep bolak balik.

Kembali ke kembang api tahun baru. Aqila sangat antusias untuk menyaksikan kembang api tahun baru. Kami memang tidak membiasakan untuk membeli kembang api, cukup melihat orang lain saja yang menyalakannya. Ya, kami masih menganut paham bahwa membakar kembang api sama saja membakar uang. Mungkin tahun-tahun berikutnya akan berbeda jika aqila sudah pandai merengek, sehingga kami tak tahan untuk menurutinya.

Mata qila sebanarnya sudah 5 watt tapi dia tetap tidak ingin tertidur. Mau menunggu kembang api besar, begitu ucapnya. Sedangkan acara makan-makan sudah berakhir pukul 9 malam. Adik ipar dan istrinya sudah menuju ke pantai anyer. Sedangkan mertua sudah pulang satu jam yang lalu. Tinggal kami ber3 (saya, suami dan aqila) yang masih tahan menunggu jam 00.00

Tahun depan tak banyak yang saya harapkan, hanya saja menginginkan hidup lebih baik lagi, adem gitu. Dalam artian, ingin berbicara lebih pelan dan tak banyak omong. Ya, saya dibesarkan dengan orang tua yang kalau berbicara keras. Kalau orang lain yang tak biasa, sepertinya menganggap keluarga kami sedang marah.

Menginginkan aqila lebih berani lagi, dan mau mengalah. Ya, aqila kalau sedang bermain, selalu saja ingin menang. Padahal sudah diberi pengertian. Bahwa kalah itu adalah pembelajaran untuk menang. Tetap belum berhasil. Hihihi
Namanya anak kecil. Begitu kata orang tua.

Untuk afiqa, mudah-mudahan selalu sehat, alerginya ga kambuh-kambuh lagi kalau mamanya makan sedikit yang dipantang.

Untuk papa, semoga selalu semangat bekerja. Dan selalu memantu mama ngurus anak-anak. Mudah-mudahan Naek jabatan ya pap? Amin. #ngarep.

Hobi saya akhir-akhir ini masak kue, mudah-mudahan ga sering bantat, dan gagal lagi. Hehehehehe lumayan juga uang belanja terkuras untuk hobi yang satu ini. Sapa tau bisa usaha, begitu kata mertua. Ngomong-ngomong soal usaha, mudah-mudahan ada ide mau usaha apa.

Aih... dari tadi ngomongin mau apa... yang penting, insyaallah tahun 2014 menjadi tahun yang lebih baik dari tahun lalu. Amin..

Suara kembang api masih berbunyi satu jam sebelum 00.00

Selamat tahun baru yang duluan.... hehehehe

Ini salah satu kue yang berhasil. Jamuan malam ini.
Muffin pisang coklat.. buatnya gampang banget.. tinggal ngaduk-ngaduk pake kocokan telur. Resep dari tetangga.


Minggu, 22 Desember 2013

Susahnya Iklas Demi Kebersamaan (2)

Lanjutan dari kisah sebelumnya..

Setelah ada yang protes sana sini, akhirnya bendahara memutuskan untuk pergi ke tanah abang untuk browsing (istilah kerennya) agar tidak ketinggalan jaman model baju seragamnya. Maklum, ada yang protes tentang model yang kurang update dan warna yang kurang cocok. Katanya warnanya harus oke, ngejreng tapi ga norak (hahahaha saya sampe binggung). Maklum, ibu-ibu pengajian komplek saya sudah ke stasiun tv 2 kali dan mau ke acara mama dede katanya. Jadi biar warna bajunya oke gitu di tv. Tapi bukan alasan itu sebenarnya. Ingin fresh aja, biar semangat pengajiannya.

Bahkan ada yang berpesan, kalau bisa baju pengajian bisa buat kondangan juga. #ngekek.

Intermezo sedikit ya,.....

Dikota saya memang pengajian suka banget pake baju kompakan, pengajian kecamatan lah, pengajian kota lah, bahkan pengajian komplek tetangga. Jadi butuh identitas gitu sepertinya. Saya yang anak baru mah nurut aja, yang penting bisa nyicil bayarnya. Hihihihi emak-emak banget ya, yang suka kreditan...

Alhamdulillah akhirnya ada yang mensponsori untuk membantu modalin berbelanja di tanah abang, dan ibu-ibu yang ikut pun, yang dinilai mengerti tentang model yang oke buat pengajian. Ya, biar pada ga protes gitu.

Perjanjiannya satu. INI SUDAH FINAL, JADI DIMOHON KEIKLASANNYA.

Sepertinya memang baju yang dibeli hanya satu dan langsung di DP, sehingga tidak banyak yang protes. Katanya kalau beli 2 model nanti bakal ribet lagi. Jadi langsung DP aja, biar pada ga protes...

Tapi, ketika lihat baju yang fix untuk pengajian, oke juga pilihan ibu-ibu, model tak lekang jaman menurutku, soalnya bordiran gitu, ya, dipake kondangan juga ga malu-maluin.

Alhamdulillah ga ada ibu-ibu yang protes (mudah-mudahan ya). Kalaupun ada, ya sudah dibilang minta iklasnya saja, untuk kebersamaan.

Rasanya kalau kompak gini seneng banget.. riweh didepan, oke dibelakang.

Mudah-mudahan yang bawa baju model kemarin iklas bajunya ga kepilih, mudah-mudahan dapet rejeki ditempat yang lain. Amin

Ini dia bajunya.... taraaaaaaaaa!!!!!!!
Bagus ga? #pameeerrr ga papa ya.....

Senin, 16 Desember 2013

Susahnya Iklas Demi Kebersamaan

2 minggu yang lalu, saya pergi untuk rapat mengenai baju pengajian terbaru untuk tahun depan. Maklum, semenjak menjadi IRT saya menyibukan diri dengan lingkungan sekitar.

Sebenarnya ketika saya masih hamil, ada baju pengajian batik berwarna merah cerah. Bagus sih, hanya saja pesanan saya tak kunjung tiba. Entah karena kehabisan stok bahan atau ada alasan tersendiri, saya tidak mengerti. Tapi, disamping itu, saya jadi bersyukur belum membeli baju batik tersebut, karena akan ada baju seragam yang baru.

Di komplek saya, sudah ada 3 baju seragam pengajian. 2 seragam, gamis ungu dan batik merah, sedangakan 1 seragam batik kuning untuk pengajian sekota Cilegon. Karena sebulan terakhir ibu-ibu pengajian dikomplek saya sudah 2 kali diundang masuk TV lokal Banten, sepertinya ada yang usul untuk membuat baju baru, maklum mau ganti suasana baju jika diundang kembali. Targetnya mau ke acara Mama Dede di Indosiar. Hahahahaha ketagihan mendengarkan ceramah Live di TV sepertinya ibu-ibu pengajian dikomplek saya. Saya sih pernah diajak, hanya saja punya bayi susah untuk pergi kemana-mana. Mau nyusui susah, lah baju seragamnya gamis tanpa kancing depan. Hihihihi #alesan

Kembali ke acara rapat baju pengajian. Pertemuan pertama, memilih model baju. Dari 3 model yang di bawa, akhirnya dipilih satu. Baju gamis tanpa blink-blink. Karena yang blink-blink baju model kelelawar yang udah pasaran dimana-mana #alesannya. Padahal baju model kelelawar tersebut tidak ada ukuran xxl untuk ibu yang endut.

Pertemuan ke 2 membahas warna, karena model baju yang dibawa berwarna pink soft, karena warnanya terlihat pudar, maka diusulkan ganti warna. Dibawalah warna kunyit tua, atau mirip-mirip dengan orange tua. Sepertinya kurang sreg lagi dengan warna tersebut, maka diusulkan untuk lusa kumpul kembali dengan membawa warna yang lain untuk dipilih.

Pertemuan ketiga, diberi pilihan 4 warna, kuning, pink soft, kunyit, dan coklat. Nah, dipertemuan ketiga ini agak "heboh". Pemilihan warnanya berbeda-beda, ibu A mau pink, ibu B mau kuning, ibu C mau kunyit. Jadilah voting 2 warna mau pink apa kunyit.

"Kalau jadi yang kunyit, aku ga ikut ya, soalnya aku punya warna begitu di rumah...."
"Kalau jadi yang pink.. aku juga ga beli, udah punya soalnya dirumah."

Jadilah pada bingung pada ga mau ngalah.

"Ya udah kita pake 2 warna aja" kata bendahara

Giliran saya yang protes, klo 2 warna kesannya ga kompak,alangkah baiknya jika mengalah saja, diminta iklasnya saja, toh, baju ga dipake tiap hari.

Tapi tetep saja pada ada yang bisik2 aku maunya ini, yang itu maunya ini.. hadeh... bener-bener bingung, akhirnya saya putuskan pulang dan berpesan bahwa, saya setuju warna apa saja, asal kita kompak pake satu warna.

Didalam perjalan pulang, ibu-ibu lain malah membuka wacana baru bahwa modelnya kurang sreg... "jadul ah" katanya. Bikin gendut lah, karena ada remple di perut.

Hedehhhhhh #tepok jidat

Ternyata iklas itu susah sodara....

#bersambung.......

Kamis, 05 Desember 2013

Hati-hati Baby Oil Expired

Minggu lalu saya berkunjung kerumah orang tua. Disana banyak sekali saudara yang memiliki anak balita. Sehingga aqila saya titipkan ke uwak dari pagi sampai saya jemput sore hari. Maksud hati agar ia bersosialisasi dengan teman sebaya. Maklum di komplek saya, qila jarang bermain, karena rumah teman-teman sebayanya berbeda blok. Rasanya cemas gitu mengijinkan ia main jauh dari rumah.

Mengapa tidak saya titipkan ke orang tua saya? Ya, karena mereka bekerja, buka warung dipasar, sepertinya tidak memungkinkan untuk aqila dititipkan ke kakek nenek.

Disana juga ada yang seumuran dengan fiqa, adiknya qila. Namanya shifa, hanya beda 2 bulan. Fiqa 4 bulan dan shifa 6 bulan. Kemarin ada yang aneh dengan shifa, ubun-ubunnya putih 'ngelotok' gitu. Seperti tersiram air panas.

Langsung saja saya tanyakan ke uwak yang sedang menggendong shifa, karena mamanya sakit meriang, kabar terakhir kena DBD.

"Ubun-ubun Shifa kenapa wak?"

"Ini, kemarin mamanya kasih baby oil, biasa ada kotoran semacam ketombe gitu yang numpuk di ubun-ubun, eeeee dikasih baby oil kok malah merah gitu, langsung deh uwak kasih minyak goreng, hasilnya jadi begini deh" sambil nunjukin ubun-ubun yang botak putih, karena rambutnya mengelupas. Ingin di foto kok kayanya ga etis ya.

"Loh, bukannya dulu pas shifa bayi, ga papa ya bersihin kotoran itu pake baby oil?"

" Iya, dulu gapapa, kemarin baby oilnya baru buka, dari kado gitu yang isinya perlengkapan mandi, eh, baru di olesin langsung merah  "

"Dah lama kali wak, dah expired! Ato palsu wak?"

" mungkin kali ya, soalnya ga ada tanggal expirenya"

Sepertinya memang ada yang salah pada baby oil tersebut, sekali oles kok bisa buat kulit baby, apalagi pas banget di ubun-ubun memerah dan melepuh. Apakah baby oil tersebut palsu atau masa pakainya habis. Tak dipungkiri juga bahwa barang kosmetik baby juga bisa dipalsukan, seperti bedak, sabun dan sampo. Atau terlalu lama di toko, tidak laku, sehingga tanggal expired luntur, semua dugaan bisa jadi bukan?

Kiranya kita sebagai orang tua bisa berhati-hati menggunakan kosmetik pada bayi anda. Cek dulu tanggal kadarluasanya / expirednya? Jika kemasan kurang baik, seperti merek luntur atau tanggal produksi dan expired ga ada, bisa jadi itu barang palsu.

Jadi, hati-hati ya....soalnya kulit bayi itu sensitif banget. Kasihan kan kalau luka :)

#SalamWaspada