CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 28 Oktober 2014

Berani Menegur atau tidak? (Selamat Hari Blogger Nasional)



Hari ini saya melihat banyak sekali teman sesama blogger (anggap saya blogger mood-mood’an) posting mengenai Hari Blogger Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Oktober. Ya, walaupun pas saya posting tulisan ini sudah bukan tanggal 27 oktober lagi. Karena waktu di laptop ini menunjukan pukul 23.55 WIB. Tapi hasrat untuk meramaikan perpostingan mengenai Hari Blogger Nasional tetap membara. 

Disamping itu, saya kesindir oleh emak gaoel yang bikin status kalau ada blogger yang berkunjung ke blog beliau, tapi ketika beliau kunjungi, ternyata sang blogger sudah lama tak mengupdate blog miliknya. Rasanya seperti lagu Cita Citata yang sedang booming. Sakitnya Tuh Disini #nunjukdada

Hahahhaha, sudahlah kita langsung saja ke pokok alasan saya untuk mengupdate blog kesayangan saya ini yang sudah banyak debu dimana-mana karena asik dengan kesibukan didunia nyata sebagai emak-emak rempong yang belum pandai membagi waktu #curhatcolongan

Senin pagi tanggal 27 oktober, saya punya jadwal yang agak padat, harus bikin e-ktp karena saya ingin sekali daftar BPJS kesehatan. Karena pas saya daftar online, disitu tertera bahwa saya harus mempunyai ktp elektonik. Sebenarnya hanya menuliskan saja no ktp. Tapi ketika saya amati antara kartu keluarga keluaran terbaru (baru dibikin saat buat akta kelahiran fiqa) ternyata nomor ktp yang ada di KK baru berbeda dengan di KTP lama yang belum expired. #kagettingkatdewa secara bikin ktp elektronik butuh waktu yang lama, jangankan baru bikin, yang dulu bikin juga belum tentu jadi semua.

Nah, ada yang parah dikcamatan tempat saya tinggal. Saya sudah 2 kali pergi untuk mengajukan pembuatan e-ktp. Yang pertama ga bisa dengan alasan, no ktp saya yang baru belum di aktifkan dari dinas kependudukan. Okelah, saya dan suami manut aja, katanya pihak kecamatan akan menelepon suami jika no ktp yang baru sudah diaktifkan, tapi Alhamdulillah sampe kemarin suami belum ditelepon-telepon. Sampai saya memaksa untuk cuti agar selesai perkara pengurusan e-ktp yang ditunda.

Pas pagi tadi saya dan suami datang, katanya ga bisa lagi bikin e-ktp karena petugasnya lagi cuti. Hellooooowwwww kalau ada petugas cuti, trus ga ada yang gantiin gitu???? Langsung suami protes karena sudah mengajukan cuti untuk buat e-ktp 2 kali dan ini ga bisa gagal. Memang pabrik sendiri yang asal cuti. Akhirnya si petugas kecamatan masuk kedalam dan menyuruh suami untuk menunggu. 

Nah, sambil menunggu ini saya lihat beberapa ibu-ibu petugas kecamatan asik memasak didapur, padahal waktu menunjukan pukul 9 pagi.  Dan tiba-tiba Listrik Mati dari PLN. Langsung saya dan suami lemes, alamat bisa dicancle untuk pembuatan e-ktpnya. Cuma saya dan suami masih tetap menunggu. Alhamdulillah listrik nyala kembali. Tapi yang bikin saya sebel itu ada ibu-ibu petugas yang sedang hamil yang lagi menunggu hasil masakan teman-temannya nyeletuk “kok nyala lagi sih listriknya? teleponin pln sih buat matiin lagi” ….. gemessssssssssssssssssss bgt sama ibu-ibu hamil ini, dah dibayar rakyat kok malah mau kerja buta…. Kalau aja saya urusan KTP saya dah kelar, mau aku celetukin biar nyadar, jadi PNS kok seneng makan gaji buta. 

Sebab, kalau saja saya buat “onar”, maklum yang dateng ke kecamatan belum ramai, hanya 4 orang termasuk saya dan suami. Dan fiqa juga tidur pules di pangkuan. Pasti ribut deh, dan proses pembuatan KTP terancam gagal. Suami bakal cemberut. Karena dia type orang yang ga mau ribut.

Selesai mereka masak-masak, akhirnya suami di panggil buat foto e-ktp dan sayapun ikut kedalam. Anehnya lagi ga ada tanda terima sudah melakukan proses pembuatan e-ktp. Kata petugasnya, tunggu aja di pak RT, nanti Ktpnya dikirim ke RT kami. Hadehhhhhh bakal jadi berapa lama ya????

Ahhhh sudahlah, yang jelas sampai malam ini saya masih dongkol sama sikap si ibu petugas kecamatan, dan jujur saya masih menyesal kanapa ga ribut aja sekalian.  Hahhahaaha

Mudah-mudahan sikap saya besok lebih berani ya…..

Yuk… berani menengur jika ada yang bertindak tidak baik… semoga Negara kita bisa lebih baik.


Berani?

Salam Hangat dari saya Blogger yang masih mood-moodan :)

NB. Selesai dari Kecamatan, saya pun ke BPJS dan kembali dapat perlakuan "Serobot Antrian"


Jumat, 19 September 2014

Nanggung (Lagi Kangen Nulis)

Waaaaaaaa..... dah lama ya ga buka rumah ini, berasa banyak debunya... #ambilkemoceng. Saya jadi ingat omongan nenek saya yang sudah meninggalkan rumahnya di Brandan dan berada di sini (Bekasi dan Cilegon). Maklum sudah tua dan tidak ada teman disana. Nenek juga sakit, sehingga diboyong ke sini untuk dijaga.

Kemarin nenek minta saya untuk menelepon orang yang ngontrak dirumahnya. Jadi bagian depan disewakan, nenek tinggal dikamar belakang. Maksudnya nenek mau minta tolong agar jendela  kamarnya dibuka sebulan sekali, biar ga lembab. Tapi yang ditelepon ga kunjung mengangkat telepon, jadilah saya sms saja. keinget deh punya rumah maya tapi ga pernah diurusin.

Kok jadi melebar kemana-mana ya... hihihihi, berasa kaku lagi nih otak buat menyusun kata-kata ditulisan. Ya sudahlah, namanya juga kangen ya, jadi boleh nulis apa aja kan ya? ....Bolehhhhhhh #tanyasendirijawabsendiri.

Jujur ya, saya ini lagi masa dimana semua yang saya lakukanr serba nanggung. Mau nulis status di fb aja, trus ada yang komen, mau jawabnya nanggung, nunggu suasana kondusif dirumah, pas si dede tidur, pas laptop ga di pake, pas tablet ga dipake. Kalo jawab pake hp, berasa susah buat ngetag, mungkin hp saya jadul kali ya... jadi saya mohon maaf ya... bukannya sombong tapi situasi kurang ok #berasa.jadi.selebritis.pake .acara.klarifikasi hahahahahhahaha

Dan, klo ada yang komen ditulisan ini, jawabnya nanti ya... insyaallah dibales... #berasa.artis.banyak.yg.komen hahahahaha.. ya sudahlah... kita bahas nanggung yang lain.

Nanggung yang lain adalah ketika kita sedang merintis usaha, tapi belum punya asisten dirumah, jadi semua serba nanggung. Rumah masih acak-acakan dah harus pergi. Pulang kerumah, istirahat, lah, trus kapan beberesnya? Tapi ada yang bilang, semua bisa teratur kalo kita bisa manage waktu. Nah..... intinya daei dulu saya gagal dalam memanage waktu #ketokpalasendiri. mau silaturahmi ke blog yang lain itu susah, padahal banyak orang yang perhatian ma kita #PDtingkattinggi, masa kita ga maen ke blognya sih, kan ga asik...ga berasa silaturahminya.

Me Time nya emak-emak kaya saya itu pas semua dah tidur, trus saya sibuk ngetik kaya gini, curhat, hanya untuk melepas lelah lalu tidur....

#ambilbantal #tarotablet #bacadoa #tidur

semoga besok jadi lebih baik,Amin
























































Minggu, 25 Mei 2014

Kaya ga pake baju mam!

Ya, begitu ucapan aqila (5th) ketika saya ingin ia menggunakan baju jawa yang kemben ketika acara Kertinian bulan lalu.

Dari kecil, saya memang tidak membiasakan anak saya menggunakan baju yang terbuka. Bukannya saya tidak punya. Ada kok hadiah pas lahiran dulu. Hanya saja kasian takut masuk angin, masih kecil. Eh... ternyata terbawa sampai sekarang.

Kadang lucu liat anak jaman sekarang yang suka peke rok mini. Sampai sekarang beberapa rok mini aqila tak terpakai. Padahal saya sudah membujuknya menggunakan legging, agar dalaman tidak terlihat. Tetap saja tidak mau.

Oh ya, saya selalu membiasakan aqila memakai legging pendek ketika memakai baju terusan, kalau kata qila baju gaun. Walaupun berbahan katun, bukan baju gaun ultah yang bahannya jaring dan meling2.

Dulu ada yang bilang aqila ga oke karena jarang pake baju u can see atau tanktop, rok mini, celana pendek, dll. Pokoknya yang mini dan terbuka.

Tapi sekarang, ketika banyak kasus pelecehan pada anak2, saya jadi bersyukur anak saya ga mau pakai begituan. Bahkan kaos daleman aja yang dipake pun, ia tak mau. Padahal dirumah aja. Katanya malu mam. Hihihihihi.

Mudah2an kebawa mpe besar ya nak, ada rasa malu kalau pake baju kekurangan bahan.

Love u

Ini ketika berusia 4 tahun .. selalu suka pake gaun panjang... sayang belum mau pake krudung :(






Kamis, 03 April 2014

Mengenal #ODOJ, One Day One Juz

Postingan ini bukan bermaksud untuk menunjukkan bahwa saya sok alim ya... hanya untuk sekedar sharing, semoga bisa membawa inspirasi.



Sebenarnya saya sudah lama tahu tentang #Odoj, dari spanduk dijalan. Tapi belum ada niat untuk ikutan. Lah, dipikiran terlintas, Kapan ngajinya ya???

Sumber dari chat wa


Beberapa waktu yang lalu saya ditelepon oleh umi cantik aulia gurdi. Duh.... umi satu ini memang jempolan banget. Disamping sibuk ngurus anak, bisnis, ternyata umi juga sibuk 'ngartis' didunia bloger. Dan tentunya ngartis yang positif ya, buktinya beliau aktif di #Odoj.

Si umi menawarkan saya untuk ikut #Odoj. Saya pikir, saya mau disuruh ikutan ke jakarta, ikut acara grand launching gitu, langsung aja saya bilang, "klo pergi-pergi belum bisa mi... " hahaahaha padahal ditawarin ikut program #Odoj. Langsung aja saya nyanggupin. Kangen rasanya ngaji 1 juz perhari. Terakhir pas Ramadhan tahun berapa ya? Itu juga ga khatam.

JADILAH SAYA IKUTAN ODOJ

Katanya nanti saya dimasukkan ke grup chating yang isinya 30 orang. Mumpung ada beberapa kenalan saya digrup itu, jadi ada temennya begitu, ga asing-asing amat.

Beneran, besoknya saya di undang untuk masuk di grup WA dengan nama Odoj. Mulailah kita berkenalan, saling isi boidata. Aku pikir semua adalah blogger, dan ternyata ada yang nanya apa itu blogger, setelah mak winda si emak gaul tulis di pekerjaan sebagai blogger. Jadi berwarna deh grupnya. Ada yang irt kaya saya, mahasiswa, guru, pegawai kantoran, dan teman yang jauh disana mengais rejeki di negeri orang.

Wuihhhh ternyata bener, orangnya asik-asik. Saling memberi semangat, menginspirasi, banyak ilmu yang dishare. Jadi kaya sodara sendiri aja. KLau kita ada halangan ga bisa tamat 1 juz, ada yang bantuin. Lelang juz namanya.

So far, saya yang mulai dari juz 15 sampai hari ini juz 20, alhamdulillah  khatam setiap hari dari 30 orang. Mudah-mudahan khatam sampai hari ke 30. AMIN.

YUK.... ikutan ODOJ, yukkk download aplikasinya di playstore


Disitu kita bisa tahu lebih dekat dengan ODOJ.

#YUKNGAJI

Sumber dari chat wa

Bersambung.... insyaallah saya ceritakan apa itu Odoj dari aplikasi di playstore.

Selasa, 18 Maret 2014

Qila, Pengalaman Lomba Pertama

Aqila belum pernah merasakan lomba mewarnai. Ya mungkin karena qila belum ahli dalam hal warna mewarnai.Di TK qila sering ada pengiriman anak yang pintar mewarnai untuk ikut lomba mewakili TK. Tentunya anak yang berbakat dong yang dikirim, kan kalau menang bisa membawa nama baik TK itu sendiri.

Bulan lalu, wuihhhh lama banget ya, hahahaha maklum tulisan ini sekedar mengisi hutang saya menulis tentang kegiatan aqila. Pokoknya biar ada kenang-kenangan menulis tentang dia. Ya sudahlah kembali ke topik. Bulan februari kemarin ada ultah salah satu sanggar ternama di cilegon. Tetangga saya ada yang les nari disana dan memberi tahukan bahwa ada lomba mewarnai untuk anak TK. Dan mengajak aqila untuk ikut dengan biaya pendaftaran 25rb. Ya, itung-itung mau buat qila berani untuk tampil. Duhhh nih anak memang jago kandang banget. Pokoknya menang ga menang yang penting qila berani, itu pesen papa.

Alhamdulillah pas hari H, qila antusias banget dan ga mau ditungguin, dia berani duduk sendiri diantara peserta lomba. Ada kok anak yang mamanya suruh duduk di sampingnya.  Jadi si papa seneng banget liat anaknya berani.

Karena qila dah selesai mewarnai,dan yakin ga menang, jadilah kita pulang tanpa melihat sapa yang menang. Hahahaha yang penting qila berani.

ini dia penampakan coretan warna warni qila... masih acak-acakan, jadi yakin ga bakalan menang. hehehee



tuhkan bener...ga rapih mewarnainya... yang penting qila berani. Dan satu lagi, qila ga mau foto sama karyanya... hahahahha... ga pede ya kak!!!! Besok-besok ikutan lagi ya kak.....

Noted. Pulangnya qila mau ikutan les nari katanya, ya walaupun sekarang belum sempet kesana. Jauh banget....
















Minggu, 02 Maret 2014

Susahnya Cari Dokter Specialis Anak (Dsa) yang ga gampang kasih Antibiotik

Sampai hari ini saya masih belum bisa memastikan mana Dsa yang cocok bagi kedua buah hati saya. Qila dan Fiqa. Maklum kadang pas sakit, dokter sebelumnya ga praktek, jadi ke Dsa yang lagi praktek aja. Tapi kadang saya melihat, dokter jarang sekali melihat rekam medis anak saya sebelumnya. Padahal walaupun beda Dsa, tapi 1 rumah sakit. Otomatis obat sebelumnya pasti ada dong dengan penyakit yang sama. Tapi entah kenapa beda dokter beda obat yang diberikan, walaupun sakitnya sama.

Contohnya kemarin, qila sakit bapil, batuk pilek. Biasanya dia pergi ke Dsa R, ternyata adanya Dsa P. Dulu, qila suka ke Dsa P, hanya saja orangnya jutek, jadi agak males kesana.

Ke Dsa R, enak sih orangnya tapi obatnya kadang ga cocok. Obat dah abis, bapil tak kunjung hilang. Akhirnya bapil berenti dengan sendirinya.

Pernah ke Dsa B, beda klinik, mesti dikasih obat racikan, ampuh sih, cuma kok dia pernah kasih salep ke baby fiqa, salep keras banget, yang hanya dipake 1 kali sehari selama 3 hari, ampuh, klo nonggol lagi dibulan yang sama alerginya, tunggu bulan depan. Wowwwwww apa ga keras tuh obat? Jadilah saya males ke sana lagi. Dan tiap pulang selalu dikasih antibiotik.

Nah, minggu kemarin qila ke Dsa P, pulang ga dikasih antibiotik, wow... senang dong saya, alasannya karena bapilnya ga disertai panas. Ya, walaupun obat abis bapil belum sembuh, lagi-lagi sembuh dengan sendirinya.

Sekarang, saya coba ke Dsa G, ternyata dia kasih antibiotik didalam racikan radang fiqa, padahal panasnya baru sehari. Alhamdulillah mendingan, walaupun batuk berdahak masih ada. Panas <38°C. Mudah-mudahan dengan Asi penyakitnya bisa hilang.

Susah juga cari Dsa yang ga bentar-bentar antibiotik. Duh kayanya gimana gitu. Padahal klo telat minum antibiotik juga bahaya, bisa-bisa virusnya dah kebal sama antibiotik, sakitpun ga sembuh-sembuh.

Pernah punya pengalaman seperti saya, yukkk sharing di kolom komentar..

Makasih yaaa...

#dalamrangkagalausamaDsa






Selasa, 18 Februari 2014

Ngutang Kok Bangga?



Rasanya kangen banget nulis. Jujur, sebenarnya banyak yang mau saya tuliskan dib log ini, hanya saja memilah-milah mana yang bisa dituliskan, mana yang memang hanya untuk konsumsi pribadi.

Belakangan ini saya disibukan dengan renovasi rumah. Niatnya menambah kamar, saat ini satu kamar ditempati 4 orang. Saya, suami, qila dan fiqa. Sebenarnya qila sudah mau dipisah kamarnya, hanya saja suami ga tega karena kamarnya kecil dan pengap. Ga ada AC hanya kipas angin. Ehladalahhhh ada yang mau minjemin uang, ya sudah rencana tahun depan dimajuin.

Ceritanya mau ngomongin utang. Jaman sekarang menurut saya utang itu keharusan. Tapi harus dibayar ya, jangan mau barangnya aja, tapi malas membayar. 

Hihihihi orang ngutang kok bangga ya? hahahah soalnya pernah ada yang nanya begitu, trus aku jawab aja, dari pada ga punya-punya :D

Bahkan ada slogan “Kalo ga Ngutang Ga punya-punya”

Setuju????? #ngacungin mic

Banyak pilihan yang ditawarkan sekarang. Mulai dari pinjaman Bank, kartu kredit, ‘nyekolahin’ surat berharga, sampai jasa peminjaman dari FIF – pinjaman yang marak dengan slogan 1 Jam Cair hanya menggadaikan BPKB kendaraan.

Dulu, saya mau minjam uang kebank itu keliling-keliling dari bank ke bank lain hanya untuk mencari mana yang jasa / bunganya kecil. Kenapa? Ya karena tiap bank berbeda suku bunganya. Ada yang mengimingi #tsahhh bahasanya# bakal dikasih bonus jika bayar tepat waktu, ada yang kasih hadiah lah, tapi kalau di itung-itung ya besar juga bunganya. Hahahahah.. akhirnya pake jasa payroll dari gaji suami yang paling murah.

Untuk kartu kredit, saya menyarankan menggunakan jasa cicilan 0%. Tapi yang namanya kartu kredit juga harus digunakan sebaik-baiknya. Hindari tunggakan. Bayar tepat waktu.
Intinya konsekuen.

Yang paling penting, dahulukan yang butuh ya, jangan punya tipi, mau nyicil tipi lagi, mending uangnya ditabung #setujuuuuuuu?

Alahhh kok saya jadi curhat gini ya… yang jelas, NGUTANG Itu Ga HARAM :)

Yukkk…. Dicicil….Asal Bayar Loh ya…. Cari cicilan dengan bunga yang bikin hati adem...ga bikin nyesek dan nyesel. Ingat, sekali dah tanda tangan ga bisa dicancle.

#edisicurhat.

Intinya saya bangga punya utang :) sing penting lunassss :)



Kamis, 30 Januari 2014

Macam-macam Obat Panas Rectal (via anus) Untuk Anak

3 macam obat sesuai kandungan paracetamol
Sebelumnya saya minta maaf karena baru sekarang posting tentang perbedaan obat panas via anus atau biasa disebut obat rectal. Maklum sikecil baru lancar merayap seperti tentara sehingga emaknya tepar kecapean, dan langsung tidur #alesan.

Nah,langsung aja ya, maklum saya nulisa nyambi menyusui, eittttsss jangan dicontoh, salah-salah ntarnotenya jatoh kena si kecil.

Sebelum kedokter, saya memang sedia obat panas rectal ini, jaga-jaga takut panas anak tinggi dan menyebabkan kejang atau step. Memang sih, kata orang step itu keturunan. Jadi mohon tanyakan kepada orang tua, apakah kita atau suami pernah step kalau panas. Cmiiw

Jujur, saya beli obat ini (Paracetamol 125) ga tau dosisnya bagaimana. Dan pihak apotik juga ga nanya. Pokoknya bilang mau beli obat panas via anus, trus langsung dikasih dan bayar. Jangan lupa baca expirednya, soalnya ini obat akan disimpan dalam waktu yang lama. Syukur-syukur ga digunakan. Jadi pas 2 anak saya sakit, aqila 4th, afiqa 5m, dan panasnya sampe 39°C langsung aja diberikan. Ternyata kata dokter dosisnya salah. Yang bener begini nih...

KANDUNGAN PARACETAMOL SESUAI DENGAN BERAT BADAN.

Ada 3 macam obat yang dokter kasih ke saya. Semua ada di foto atas. Ketiga obat itu dijejerin di meja sambil memberitahukan perbedaannya biar saya tidak salah kasih antara qila dan fiqa.

  • Paracetamol 80 untuk anak yang berat badannya di bawah 8 kg. Nah, fiqa pake yang ini, maklum BB fiqa saat itu 7kg.
  • Paracetamol 125 untuk anak yang berat badannya 8,1kg-12,5 kg
  • Paracetamol 160 untuk anak yang berat badannya 12,6kg-16kg
Nah, itu info yang diberikan dokter, jadi kalau mau stock obat panas rectal ingat-ingat berat badan si kecil, takutnya salah dosis.

Perlu diingat, bahwa obat ini hanya membantu menurunkan panas, tapi tidak membunuh virus yang penyebabkan panas, jadi tetap minum obat panas seperti biasa.  Dan diberikan saat panas diatas 38°C



Semoga informasi ini bermanfaat yaaa...

Jumat, 17 Januari 2014

Yuk, Sedia Obat Panas Via Anus (maaf) untuk si Kecil

Minggu kemarin adalah minggu yang mengkhawatirkan. Maklum baru pertama dalam persejarahan rumah tangga #alah# 3 orang sakit panas. Berawal dari suami yang sudah merasa tidak enak badan di jum'at 10 januari ada anak temennya suami yang meninggal gara-gara STEP/ kejang-kejang.

Begini ceritanya, anggap saja nama anak tersebut andi. Andi adalah anak berkebutuhan khusus, usianya belum genap 5 tahun. Seumuran anak saya yang pertama, Aqila. Dulu saya ingat, andi pernah dirawat karena Step juga, hanya saja alhamdulillah andi sehat kembali. Entah bagaimana ceritanya akhirnya andi tidak kuat di serangan Step yang terakhir. Banyak yang bilang jika anak sudah pernah kena Step, maka ada kemungkinan akan kembali terkena Step jika panas tinggi menyerang (cmiiw). Sepertinya andi tertular ayahnya yang sedang terserang flu, karena sang ayah bercerita bahwa malam sebelum andi kejang-kejang, ia bermain dengan andi yang kala itu masih sehat. Tiba-tiba tengah malam andi kejang-kejang dan langsung dibawa ke RS pukul 2 pagi. Mungkin Allah berkehendak lain, Andi dipanggil Allah SWT pukul 7 pagi. (Semoga andi diberikan tempat terbaik disisiNya. Amin)

Nah, suami yang memang sudah tidak enak badan dari pagi ikut mengantarkan jenazah andi dari RS ke rumah duka. Dan malamnya ikut tahlilan. Mungkin karena telat makan, dan kondisi kurang fit, malam sabtu suami panas tinggi, kepala pusing, serta disertai bersin-bersin. Dugaan sementara gejala flu. Sabtu pagi, suami ke RS sendiri mengendarai motor, alhamdulillah selamat kembali sampai dirumah. Hanya saja keadaan suami tak kunjung berubah, sehingga sorenya kembali ke RS untuk cek darah. Hasil dari laboratorium, ada kecenderungan types, hanya saja masih minim kemungkinannya. Hanya butuh istirahat dan minum air putih yang banyak. Alhamdulillah hari minggu keadaan suami membaik.

Malam senin, entah bagaimana ceritanya jam 9 malam aqila dan afiqa demam. Jam 2 pagi kondisi semakin menghawatirkan, panas aqila 40 derajat dan afiqa 39,5 derajat celcius. Obat panas yang diberikan ke aqila tidak bereaksi, sementara afiqa sendiri belum saya berikan obat. Hanya ASI. 

Untung di kulkas tersedia obat panas via anus. Langsung suami berikan ke afiqa dan aqila. Dengan dosis yang sama untuk 2 anak yang berbeda usia. Jujur, saya panik, takut step seperti si andi. Ah, yang penting turun dulu panasnya. Saya sudah berusaha memberikan obat panas ke afiqa yang masih Asi, hanya saja dimuntahkan obat tersebut beserta asi yang diminumnya.  

Hari senin, saya langsung bawa fiqa dan qila ke DSA, ternyata dosis obat panas via Anus yang saya berikan ke qila dan fiqa salah. Obat panas tersebut tidak bereaksi ke qila karena dosisnya kurang, sedangkan untuk fiqa kelebihan dosis. Pantes fiqa langsung anyep badannya.

Karena fiqa belum genap 6 bulan, dan belum pernah diberikan makanan, maka obat pamol yang diberikan harus diencerkan dengan air. biar tidak terlalu pekat. Saya sih tidak saklek dalam pemberian air putih yang katanya di ASI ekslusif pantang banget. Hanya saja, demi fiqa sembuh itu yang paling penting. Ya, fiqa bukan anak asi eklusif, pasca cecar ia pernah diberikan sufor oleh pihak RS. Saya yang salah, harusnya saya bilang ke susternya kalau saya mau ASI Eklusif, Ya sudahlah, waktu tak bisa diputar kembali, yang penting afiqa sehat. Hanya saja dihari ke2 saya bertekad memberikan ASI . Alhamdulillah sampai sekarang masih ASI.

Rupanya perjuangan memberikan obat ke fiqa itu susah banget. Muntah berkali-kali, sehingga panas mencapai 39 terulang kembali, akhirnya obat panas via anus. Saya dan suami sampai berpikir, kalau sekali lagi fiqa panas, obat tersebut akan diberikan. Karena stock obat panas via anus hanya 3 kaplet yang diberikan dokter, akhirnya suami beli ke apotik dengan membawa contohnya.

Oalah................. ternyata pihak apotik menyarankan agar kami tidak memberikan obat via anus lagi karena bakeri panas tidak akan hilang. Obat tersebut hanya menghilngkan nyeri dan menghambat terjadinya panas tinggi, tapi tidak menyembuhkan panas. Pantes panas fiqa naik turun melulu. Mau ga mau harus di cekokin si fiqa dengan pamol.

Oh ya, obat panas via anus ada 3 macam sesuai dengan berat badan anak, nah di tulisan selanjutnya akan saya berikan. Saya foto-foto dulu ya :)

Oh ya jangan lupa sediakan termometer yaaaaaaaaaaa dirumah :)

#Bersambung

Rabu, 08 Januari 2014

Jangan malu imunisasi di puskesmas

Ga sengaja beberes kamar menemukan bukti imunisasi BCG fiqa. Sebenarnya saya punya langganan bidan dideket rumah orang tua dulu. Tapi karena pas fiqa dah pindah ke cibeber, jadilah berasa jauh banget mau bawa fiqa yang baru usia 1 bulan. Maklum belum punya mobil. Jadi rada khawatir takut sakit kena angin malam. Kalau pagi, papanya kerja. Kalau weekend, takut ga ketemu bidannya, tapi asistennya. Rasanya ga sreg aja. Hehehehe. Maklum klo ketemu bidan pasti ngobrol sebentar kalau ga ada pasien.

Perkenalan saya dengan bidan imas, begitu namanya, dari pekerjaan dahulu saya sebagai seorang spg produk makanan bayi. Kerjanya dilapangan bukan di mall. Jadi saya suka ikut bidan-bidan puskesmas ke posyandu. Saya bagikan sample mpAsi gratis. Kadang ada yang mencibir S1 kok mau kerja begituan. Hahahahaha kalau saja yang nyibir tahu gaji saya lumayan diatas umr kala itu, mesti mau. Lah, kerja cuma dari jam 8 pagi sampe jam 12 siang. Kemudian sorenya jam 4 saya pergi ke praktek bidan buat survey produk, kadang sampe jam setengah 6 sore. Begitu tiap hari dari senin sampai jum'at, sabtu saya harus laporan ke jakarta. Lah... kenapa ngomongin kerjaan ya... hahahhaha

Back to topic

Ngomongin vaksin imunisasi, ada yang setuju dan ga setuju kalau bayinya diberikan vaksin. Lah, dulu ga ada vaksin, orang tua kita sehat sampai sekarang. Tapi menurut saya ya sah-sah aja, toh, kalau anak sakit, orang tuanya yang repot dan sedih. Saya sendiri memberikan vaksin hanya vaksin anjuran dari pemerintah. Kalau anjuran dokter saya ga berikan. Maklum harga vaksinnya mahal dan ga di cover sama kantor papanya. Bismillah saja, mudah-mudahan anak-anak sehat selalu, Amin.

Bulan lalu saya pergi klinik swasta, untuk ke Dokter anak. ada ibu-ibu yang mau suntik imunisasi BCG. Hanya ditolak sama dokter karena adanya di rumah sakit tiap hari rabu. Saat itu saya dan ibu tersebut berobat ke Dsa yang paginya praktek dirumah sakit swasta dan sore di klinik.  Kemudian anak si ibu diberikan imunisasi ... saya lupa namanya. Ketika saya sarankan untuk BCG ke puskesmas, dia ragu, katanya takut vaksinya ga sebagus di rumah sakit. Maklum si ibu dapet full kesehatan dari perusahaan.

Pemberian vaksin BCG fiqa dilakukan di puskesmas cibeber, tiap hari rabu. Gratissssss. Hanya bayar pendaftaran 3000 dan biaya tulis 1500. #mudah-mudahan bener, lupa soalnya. Sedangkan untuk vaksin DPT saya pergi ke bidan imas. Karena saya mau vaksin DPTnya yang ga panas. Soalnya kalau liat anak panas, saya ga tega. Harganya 150.000 untuk vaksin DPT yang di combo (digabung) dengan vaksin hepetitis. Jadi ga 2 kali suntik. Cuma sekali langsung oke. Hehehehe. Karena bidan imas ga stock vaksin DPT yang ga panas, maka saya harus memesan dulu via phone 2 hari sebelum disuntik. Alhamdulillah fiqa ga panas.

Harga suntik imunisasi biasa di bidan 35.000. Vaksinnya sama dengan puskesmas, kalau di puskesmas gratis  cuma bayar pendaftaran dan pencatatan, di bidan wajar segitu, ya itung-itung biaya suntik dan pemberian obat jika panas. Coba kalau kedokter, belum biaya pendaftaran, biaya dokter anak, jasa suntik/tindakan, obat, dah berapa tuh yang dikeluarkan? Pasti lebih dari 150.000. Info yang didapat, kalau pihak rumah sakit swasta ambil vaksin anjuran pemerintah dari puskesmas tanpa biaya /gratis. Jadi vaksinnya sama saja. Kecuali imunisasi  tambahan yang dianjurkan dokter selain imunisasi wajib dari pemerintah.

Jadi, ga usah malu pergi ke puskesmas, vaksinnya sama saja kok sama rumah sakit. Lebih murah malah, tapi kalau biaya imunisasi di cover perusahaan ya beda namanya. Yang penting buat kebaikan anak ya. Amin. Bismillah saja.