Minggu kemarin adalah minggu yang mengkhawatirkan. Maklum baru pertama dalam persejarahan rumah tangga #alah# 3 orang sakit panas. Berawal dari suami yang sudah merasa tidak enak badan di jum'at 10 januari ada anak temennya suami yang meninggal gara-gara STEP/ kejang-kejang.
Begini ceritanya, anggap saja nama anak tersebut andi. Andi adalah anak berkebutuhan khusus, usianya belum genap 5 tahun. Seumuran anak saya yang pertama, Aqila. Dulu saya ingat, andi pernah dirawat karena Step juga, hanya saja alhamdulillah andi sehat kembali. Entah bagaimana ceritanya akhirnya andi tidak kuat di serangan Step yang terakhir. Banyak yang bilang jika anak sudah pernah kena Step, maka ada kemungkinan akan kembali terkena Step jika panas tinggi menyerang (cmiiw). Sepertinya andi tertular ayahnya yang sedang terserang flu, karena sang ayah bercerita bahwa malam sebelum andi kejang-kejang, ia bermain dengan andi yang kala itu masih sehat. Tiba-tiba tengah malam andi kejang-kejang dan langsung dibawa ke RS pukul 2 pagi. Mungkin Allah berkehendak lain, Andi dipanggil Allah SWT pukul 7 pagi. (Semoga andi diberikan tempat terbaik disisiNya. Amin)
Nah, suami yang memang sudah tidak enak badan dari pagi ikut mengantarkan jenazah andi dari RS ke rumah duka. Dan malamnya ikut tahlilan. Mungkin karena telat makan, dan kondisi kurang fit, malam sabtu suami panas tinggi, kepala pusing, serta disertai bersin-bersin. Dugaan sementara gejala flu. Sabtu pagi, suami ke RS sendiri mengendarai motor, alhamdulillah selamat kembali sampai dirumah. Hanya saja keadaan suami tak kunjung berubah, sehingga sorenya kembali ke RS untuk cek darah. Hasil dari laboratorium, ada kecenderungan types, hanya saja masih minim kemungkinannya. Hanya butuh istirahat dan minum air putih yang banyak. Alhamdulillah hari minggu keadaan suami membaik.
Malam senin, entah bagaimana ceritanya jam 9 malam aqila dan afiqa demam. Jam 2 pagi kondisi semakin menghawatirkan, panas aqila 40 derajat dan afiqa 39,5 derajat celcius. Obat panas yang diberikan ke aqila tidak bereaksi, sementara afiqa sendiri belum saya berikan obat. Hanya ASI.
Untung di kulkas tersedia obat panas via anus. Langsung suami berikan ke afiqa dan aqila. Dengan dosis yang sama untuk 2 anak yang berbeda usia. Jujur, saya panik, takut step seperti si andi. Ah, yang penting turun dulu panasnya. Saya sudah berusaha memberikan obat panas ke afiqa yang masih Asi, hanya saja dimuntahkan obat tersebut beserta asi yang diminumnya.
Hari senin, saya langsung bawa fiqa dan qila ke DSA, ternyata dosis obat panas via Anus yang saya berikan ke qila dan fiqa salah. Obat panas tersebut tidak bereaksi ke qila karena dosisnya kurang, sedangkan untuk fiqa kelebihan dosis. Pantes fiqa langsung anyep badannya.
Karena fiqa belum genap 6 bulan, dan belum pernah diberikan makanan, maka obat pamol yang diberikan harus diencerkan dengan air. biar tidak terlalu pekat. Saya sih tidak saklek dalam pemberian air putih yang katanya di ASI ekslusif pantang banget. Hanya saja, demi fiqa sembuh itu yang paling penting. Ya, fiqa bukan anak asi eklusif, pasca cecar ia pernah diberikan sufor oleh pihak RS. Saya yang salah, harusnya saya bilang ke susternya kalau saya mau ASI Eklusif, Ya sudahlah, waktu tak bisa diputar kembali, yang penting afiqa sehat. Hanya saja dihari ke2 saya bertekad memberikan ASI . Alhamdulillah sampai sekarang masih ASI.
Rupanya perjuangan memberikan obat ke fiqa itu susah banget. Muntah berkali-kali, sehingga panas mencapai 39 terulang kembali, akhirnya obat panas via anus. Saya dan suami sampai berpikir, kalau sekali lagi fiqa panas, obat tersebut akan diberikan. Karena stock obat panas via anus hanya 3 kaplet yang diberikan dokter, akhirnya suami beli ke apotik dengan membawa contohnya.
Oalah................. ternyata pihak apotik menyarankan agar kami tidak memberikan obat via anus lagi karena bakeri panas tidak akan hilang. Obat tersebut hanya menghilngkan nyeri dan menghambat terjadinya panas tinggi, tapi tidak menyembuhkan panas. Pantes panas fiqa naik turun melulu. Mau ga mau harus di cekokin si fiqa dengan pamol.
Oh ya, obat panas via anus ada 3 macam sesuai dengan berat badan anak, nah di tulisan selanjutnya akan saya berikan. Saya foto-foto dulu ya :)
Oh ya jangan lupa sediakan termometer yaaaaaaaaaaa dirumah :)
#Bersambung