CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 18 Oktober 2012

Menuju PLN yang Lebih Baik


PLN dan Listrik Mati

Seperti yang kita tahu, bahwa kita hidup didunia sekarang ini yang semuanya serba listrik. Coba saja kita pikirkan, dulu orangtua kita masak nasi menggunakan kompor, sekarang sudah ada magic com / rice cooker. Saya saja ya, selama ini masak nasi selalu menggunakan listrik PLN. Oh ya, ada lagi yang saya sangat tergantung sekali dengan pasokan listrik dari PLN yaitu untuk kegiatan cuci mencuci menggunakan mesin cuci + pengering. Karena saya bekerja, pengering sangatkah saya butuhkan, agar ketika saya bekerja pakaian saya jemur di dalam rumah bisa kering tanpa harus kehujanan.

Tapi beberapa bulan terakhir pasokan listrik PLN di daerah saya cilegon mengalami mati listrik dari jam 09.00 pagi sampai jam 16.00 sore. Mati listrik bergantian tiap minggu. Misalnya nih, daerah saya cibeber mati minggu ke 2, minggu besoknya bisa jadi rumah orang tua saya di daerah jombang mati listriknya. Dan yang buat saya sebal, kenapa harus hari minggu? Kan itu jatah saya untuk mencuci. Ya seperti orang lain, saya menyebut minggu sebagai hari bersih-bersih.

Pernah saya mengalami kejadian di hari sabtu (saya sabtu kerja setengah hari) , listik PLN mati dari jam 9 sampai jam 4 sore. Kebiasaan saya selalu menelepon kantor PLN daerah kantor saya di Merak untuk menanyakan apakah PLN mati listrik? Atau instalasi lisrik kantor yang rusak(down)?. Dan yang paling saya takutkan terjadi, bahwa listrik PLN mati di hari sabtu dengan alasan banyak kantor “besar” yang libur di hari sabtu, jadi listrik untuk maintenance bisa dilaksanakan.

Hello!! Pak, tidak semua perusahaan libur pak dihari sabtu!!

Ya, mau gimana lagi petugas hanya bisa beralasan, mereka sudah menyebarkan surat akan ada mati listrik PLN ke RT-RT yang bersangkutan dan memberikan surat kepada perusahaan “besar”. Jadi perusahaan “kecil” tempat saya bekerja tak dianggap.

Itu curhat saya mengenai PLN, memang semua yang saya tulis hal yang negatif tentang PLN. Mulai dari listrik yang suka mati mendadak (kebanyakan begitu), tekanan yang rendah sehingga lampu kedap kedip, dll. Tapi keluhan saya bisa menjadi masukan yang penting karena semua orang mengalaminya. Jadi tolong jangan dilupakan. 

Ya sudah mau gimana lagi? Mungkin sudah takdir.

Takdir? Ya takdir yang bisa dirubah jika PLN bisa merubah kinerja dan managementnya untuk meningkatkan pelayan yang maksimal untuk pelanggannya. Jangan karena PLN adalah perusahaan negara, yang bisa seenaknya mematikan listriknya karena sedikit competitor dibidang supply energi listrik.  

Saya sangat mengharapkan PLN bisa memberikan jadwal maintenance jauh-jauh hari, misalnya sebulan sebelumnya dan dicantumkan di struk /kwitansi pembayaran listrik PLN. Bukankah jaman sekarang sudah canggih dan serba online. Pihak PLN hanya menginformasikan via Agen-agen / bank-bank yang mengatur pembayaran listrik untuk memberikan note kepada pelanggan yang akan membayar tagihan listrik PLN, agar tahu bahwa tanggal ‘sekian’ akan ada pemadaman listrik PLN. Jadi kita sebagai costumer bisa siap-siap bahkan jika perlu saya pasang alarm, agar malam sebelum listrik mati saya sudah mencuci dan memasak nasi. Saya bisa menyiapkan dokumen kantor agar di print sebelum listrik mati, dll. Bisa kan?

PLN dan Fasilitasnya.

Salah satu fasilitas PLN adalah memberikan listrik gratis untuk penerangan jalan (karena kita sebagai pelanggan membayar sekian ribu untuk penerangan jalan). Tapi di daerah saya, penerangan jalan sangatlah minim. Saya kurang mengerti apakah itu harus melalui prosedur dari pihak perumahan saya yang harus melapor ke PLN untuk meminta penerangan jalan atau lewat pemda. Apakah pihak PLN tidak melakukan survey dimalam hari, mana jalan-jalan yang gelap butuh penerangan, sehingga tidak terjadi kejahatan perampokan, pemerkosaan, dll. Karena kita semua tahu bahwa jalan yan gelap selalu dimanfaatkan orang untuk melakukan tindakan-tindakan jahat/kriminal. 

Kemarin tetangga usul, dan saya dimintai dana untuk sumbangan pemasangan lampu jalan, katanya dananya untuk proses pengambilan listrik gratis dari jalur listrik yang ada di tiang listrik. Katanya uang itu untuk beli perlengkapan kabel dll. Uangnya nanti diberikan ke teknisi PLN. Apakah itu termasuk korupsi? Saya tidak paham. Yang jelas uangnya yang terkumpul sedikit (lalu dikembalikan kembali), dan kurang untuk pemasangan lampu jalan di gang rumah saya. Sehingga sampai saat ini jalan menuju rumah saya gelap (masih sepi penghuni). Sehingga tidak ada lampu lain selain lampu depan rumah warga yang sudah dihuni.

Saya mohon PLN mulai survey untuk memberikan lampu jalan kepada jalan-jalan yang memang gelap dan butuh penerangan. Yang terpenting jalan-jalan umum dimana banyak kendaraan lalu-lalang agar terhindar dari tindakan kriminal. Kalau untuk dirumah saya, saya masih punya senter kok untuk jalan ke masjid seperti bulan ramadhan kemarin, saya ke masjid bawa senter.

***

Ya, mau gimana lagi, kita memang sudah sangat tergantung dengan listrik. Semua peralatan rumah tangga pakai listrik. Jadi agar semua bisa merasakan listrik PLN, baiknya kita bijak menggunakan listrik untuk keperluan yang dibutuhkan. Dan matikan lampu/peralatan listrik lainnya jika tidak di gunakan.

Saya berharap PLN memperbaikin sistem management sehingga bersih dari oknum-oknum nakal yang KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Sehingga uang dari biaya pelanggan tiap bulan bisa dioptimalkan (tidak dikorupsi) dan pergunakan demi menerangi sampai ke pelosok penjuru negeri kita tercinta Indonesia.

Yuk Kita dukung PLN untuk lebih baik lagi, Hemat Listrik PLN sama dengan Hemat Uang kan?

Tulisan ini didedikasi untuk lomba Harapanku untuk PLN


1 komentar:

  1. menjengkelkan memang kl udah mati lampu ya.. sy juga termausk yg suka komplen

    BalasHapus